MATERI AKIDAH AKHLAK KELAS 8 BAB I IMAN KEPADA KITAB KITAB ALLAH
BAB I
IMAN KEPADA KITAB KITAB ALLAH SWT
1. Pengertian Iman kepada Kitab-kitab
Allah SWT.
a. Pengertian Iman
Menurut bahasa, iman
berasal dari bahasa Arab yaitu أَمَنَ-
يُؤْمِنُ- إِيْمَان
artinya “membenarkan”. Sedangkan menurut istilah, iman ialah kepercayaan dalam
hati, meyakini dan membenarkan adanya Tuhan dan membenarkan semua yang dibawa
oleh Nabi Muhammad SAW.
b. Pengertian
Kitab-Kitab Allah swt.
Kitab Allah ialah wahyu
Allah SWT yang disampaikan kepada para Rasul untuk diajarkan kepada umat
manusia sebagai petunjuk dan pedoman hidup.Tujuan Allah menurunkan kitab-kitab
itu agar digunakan sebagai pedoman hidup bagi seluruh manusia menuju jalan
hidup yang benar dan diridhai-Nya
Jadi, iman kepada
kitab-kitab Allah SWT adalah mempercayai dan meyakini dengan sepenuh hati bahwa
Allah SWT. telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada rasul yang berisi wahyu
untuk disampaikan dan diajarkan kepada umat manusia.
2. Suhuf
Selain kitab-kitab, di
dalam al-Quran disebutkan adanya Suhuf atau Sahifah (halaman), yang berjumlah
seratus Sahifah. Suhuf adalah firman Allah swt. yang diturunkan kepada para
Nabi atau rasul-Nya yang berisi hukum-hukum dasar sebagai petunjuk dan pedoman
dalam menjalankan agama-Nya. Sahifah ini diberikan Allah SWT kepada tiga orang
Nabi-Nya, masing-masing dengan rincian sebagai berikut:
- 60 Sahifah kepada
nabi Syits a.s.
- 30 Sahifah kepada
nabi Ibrahim a.s.
- 10 Sahifah kepada
nabi Musa a.s.
Firman Allah swt.:
( إِنَّ هَذَالَفِى الصُّحُفِ اْلأُوْلَى (18) صُحُفِ إ ِ بْرَهِيْمَ وَمُسَ .(19)
Artinya: “Sesungguhnya
ini semua benar-benar terdapat di dalam suhuf yang pertama(yaitu) suhuf-suhuf
Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Musa a.s.”(Qs.al-a’la: 18-19).
3. Dalil-dalil Naqli yang
terkait dengan Iman kepada Kitab-kitab Allah
Beriman kepada
kitab-kitab Allah SWT. merupakan rukun iman yang ketiga. Umat Islam wajib
percaya dan meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa semua kitab yang telah
diturunkan Allah SWT.kepada para Rasul-Nya pasti benar. Firman Allah swt.:
( ياَأَيُّهَاالَّذِيْنَأَمَنُوْابِاللهِوَرَسُوْلِهِوَاْلكِتَبِاَّلذِيْنَزَّلَعَلَىرَسُوْلِهِوَاْلكِ
تَبِاَّلذِيْأَنْزَلَمِنْقَبْلُ
Artinya: “Wahai
orang-orang yang beriman, tetaplah kamu sekalian beriman kepada Allah dan rasul-Nya
dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada rasul-Nya dan kitab-kitab yang
diturunkan sebelumnya.”(Qs.An-Nisa’:136).
Firman Allah swt.:
وَأَنزَلْنَا
إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ
الْكِتَابِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ ۖ فَاحْكُم بَيْنَهُم بِمَا أَنزَلَ اللَّهُ ۖ
وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ عَمَّا جَاءَكَ مِنَ الْحَقِّ ۚ لِكُلٍّ جَعَلْنَا
مِنكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا ۚ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً
وَاحِدَةً وَلَـٰكِن لِّيَبْلُوَكُمْ فِي مَا آتَاكُمْ ۖ فَاسْتَبِقُوا
الْخَيْرَاتِ ۚ إِلَى اللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ
فِيهِ تَخْتَلِفُونَ
Artinya: “Dan Kami
telah turunkan kepadamu al-Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang
sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian
terhadap kitab-kitab yang lain itu. Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa
yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan
meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di
antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang, niscaya Allah
menghendaki niscaya kamu dijadikan satu umat saja, tetapi Allah hendak menguji
kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu. Maka berlomba-lombalah bebuat kebajikan.
Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya….(al-Maidah :48)
Kitab-kitab yang
dimaksud dalam ayat di atas berisi peraturan, ketentuan, perintah dan larangan
yang dijadikan pedoman bagi umat manusia dalam menjalankan kehidupan agar
tercapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Kitab-kitab Allah swt.
diturunkan pada masa yang berlainan, namun di dalamnya terkandung ajaran pokok
yang sama, yaitu ajaran tauhid atau ajaran tentang keesaan Allah swt. Yang
berbeda hanyalah dalam hal syariat yang disesuaikan dengan zaman dan keadaan
umat pada waktu itu.
4. Nama-nama kitab
Allah swt. dan Rasul yang menerimanya.
Di antara kitab-kitab
Allah swt. yang wajib kita imani ada empat (4) yaitu:
a. Kitab Taurat
Kitab Taurat diwahyukan
Allah swt. kepada nabi Musa a.s. sebagai pedoman hidup bagi kaum Bani Israil.
Firman Allah swt:
(إِنَّاأَنْزَلْنَاالَّتوْرَاةَفِيْهَاهُدًىوَّنُوْرٌ…
Artinya: “Sesungguhnya
Kami telah menurunkan kitab Taurat di dalamnya (ada )petunjuk dan cahaya(yang
menerangi)”….( Q.S Al-Ma’idah: 44)
Taurat asli yang
berisikan akidah dan hukum-hukum syariat sudah tidak ada lagi. Yang beredar di
kalangan orang-orang Yahudi saat ini bukanlah Taurat asli, melainkan palsu.
Sebab, mereka telah melakukan perubahan-perubahan isinya (ajarannya). Para
ulama pun sepakat bahwa taurat yang murni sudah tidak ada lagi. Taurat yang
beredar saat sekarang lebih tepat dikatakan sebagai karangan atau tulisan
orang-orang Yahudi pada waktu dan masa yang berbeda.
Allah berfirman:
( مِنَالَّذِيْنَهَادُوْايُحَرِّفُوْنَاْلكَلِمَعَنْمَوَاضِعِهِ…
Artinya: “Yaitu
orang-orang Yahudi mereka mengubah perkataan dari tempat-tempatnya.”(Qs.
An-Nisa’46).
b. Kitab Injil
Kitab Injil diwahyukan
oleh Allah swt. kepada Nabi Isa a.s. Kitab Injil yang asli memuat
keterangan-keterangan yang benar dan nyata yaitu perintah-perintah Allah SWT
agar manusia mengesakannya dan tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apapun, juga
menjelaskan bahwa di akhir zaman akan lahir Nabi yang terakhir.
Kitab Injil yang
beredar sekarang hanyalah hasil pikiran manusia bukan wahyu Allah . Misalnya
Kitab Injil matius, Injil lukas dan Injil Johanes. Antar Injil tersebut banyak
terdapat perbedaan dan bahkan bertentangan. Menurut para ahi, isi dari kitab
Injil adalah biografi Nabi isa a.s. dan keyakinan yang ada di dalam ajarannya
merupakan pikiran paulus, bukan pendapat orang-orang harawi (pengikut-pengikut
nabi isa a.s.) . Ada juga yang dinamakan Injil Bernabas, oleh para ulama
dianggap sesuai dengan ajaran tauhid. Namun Injil jenis ini tidak dipakai oleh
orang-orang Kristen (Nasrani). Dengan demikian, yang wajib dipercayai oleh umat
islam hanyalah Injil yang diturunkan Allah SWT.kepada nabi isa a.s.
Firman Allah swt.:
( وَأَتَيْنَهُاْلإِنْجِيْلَفِيْهِهُدَىوَّنُوْرٌ…
Artinya: “Dan Kami
telah memberikan kepadanya (Isa) kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk
dan cahaya (yang menerangi)” …(al-Maidah 46)
c. Kitab Zabur
Kitab zabur diwahyukan
Allah swt. Kepada nabi Daud a.s. Nabi Daud hanya diperintahkan oleh Allah SWT
untuk mengikuti syariat Nabi Musa. Maka pokok ajaran kitab Zabur berisi tentang
zikir, nasehat dan hikmah tidak memuat syariat.
Firman Allah swt.:
( وَاَتَيْنَادَاوُدَزَبُوْرًا
Artinya: “Dan kami
berikan Zabur kepada Daud a.s“(al-Isra’ : 55)
d. Kitab al-Quran
Al-Quran diturunkan
Allah swt.kepada Nabi Muhammad saw. Melalui malaikat Jibril itu tidak
sekaligus, melainkan secara berangsur-angsur, yang waktu turunnya selama 22
tahun 2 bulan 22 hari. Terdiri dari 30 juz, 144 surat, 6666 ayat, 74.437
kalimat, dan 325.345 huruf. Turunnya al-Quran disebut Nuzulul Quran. Wahyu
pertama berupa surat Al-‘Alaq ayat 1-5, diturunkan pada malam 17 Ramadhan tahun
610 m. Di Gua Hira ketika Nabi Muhammad sedang berkhalwat. Pada saat itu pula
Nabi Muhammad saw. dinobatkan sebagai Rasulullah atau utusan Allah swt. untuk
menyampaikan risalahNya kepada seluruh umat. Sedangkan ayat yang terakhir turun
adalah surat al-Maidah ayat 3, ayat tersebut turun pada tanggal 9 Dzulhijjah
tahun 10 hijriyah di padang ‘Arafah ketika beliau sedang menunaikan haji wada’
(haji perpisahan), karena beberapa hari sesudah menerima wahyu tersebut nabi
Muhammad saw wafat. Al-Quran diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw. Sebahagian
isinya menghapus sebahagian syari’at yang tertera dalam kitab-kitab terdahulu
dan melengkapinya dengan hukum yang sesuai dengan hukum syariat yang sesuai
dengan perkembangan zaman. Al-Quran merupakan kitab suci terlengkap dan abadi
sepanjang masa , berlaku bagi semua umat manusia sampai akhir zaman, serta
pedoman dan petunjuk bagi manusia dalam menjalankan kehidupan di dunia agar
tercapai kebahagiaan di akhirat. Oleh karena itu,sebagai muslim kita tidak
perlu meragukannya sama sekali.
Firman Allah:
(وَاَنْزَلْنَااِلَيْكَاْلكِتَبَبِالْحَقِّمُصَدِّقَالِّمَابَيْنَيَدَيْهِمِنَالْكِتَبِوَمُهَيْمِنًاعَلَيْهِ…
Artinya: “Dan Kami
telah turunkan kepadamu al-Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang
sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian
terhadap kitab-kitab yang lain itu…(al-Maidah : 48)
Firman Allah swt.:
(ذَلِكَالْكِتَبُلاَرَيْبَفِيْهِهُدًىلِلْمُتَّقِيْنَ
Artinya: “Kitab
(al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya,petunjuk bagi orang-orang yang
bertakwa”.(Qs.al-Baqarah:2)
Isi pokok kandungan
al-Quran adalah:
1. aqidah atau keimanan
2. Ibadah baik ibadah
mahdhah maupun ghairu mahdhah
3. Akhlak seorang hamba
kepada khaliq, kepada sesama manusia dan alam sekitarnya
4. Mu’amalah yaitu
hubungan manusia dengan sesama manusia
5. Wa’ad dan wa’id
6. Kisah kisah nabi dan
rasul, orang-orang shaleh dan orang-orang yang inkar
7. Ilmu pengetahuan.
Keistimewaan kitab suci
al-Quran dibanding dengan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya adalah sebagai
berikut:
a. Al-Quran sebagai
kitab suci yang terakhir dan terjamin keasliannya. Al-Quran sebagai kitab suci
yang terakhir selalu dijaga kemurnian dan keasliannya oleh Allah swt. sampai
akhir zaman.
firman Allah swt.:
(إِنَّانَحْنُنَزَّلْنَاالذِّكْرَوَإِنَّالَهُلَحَفِضُوْنَ
Artinya: “Sesungguhnya
kamilah yang menurunkan al-Quran dan sesungguhnya Kami benar-benar
memeliharanya.”(al-hijr:9)
b. Al-Quran memiliki
isi kandungan yang paling lengkap dan sempurna. Isi al-Quran mencakup segala
aspek kehidupan manusia.
c. Al-Quran tidak dapat
ditiru dan dimasuki oleh ide-ide manusia yang ingin menyimpangkannya karena
Allah swt. yang selalu memeliharanya.
Allah swt. Berfirman:
قُلْلَئِنِاجْتَمَعَتِاْلإِنْسُوَالْجِنُّعَلَىأَنْيَّأْتُوْابِمِثْلِهَذَااْلقُرْأَنَلاَيَْأتُوْنَبِمِثْلِهِوَلَوْكَانَبَعْضُهُمْلِبَعْضٍظَهِيْرًا
Artinya: “Katakanlah,
sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa al-Quran
ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia. Sekalipun
sebahagian mereka menjadi pembantu bagi sebahagian yang lainnya.”(
Qs.al-Isra’88)
d. Al-quran isinya
sesuai dengan perkembangan zaman, berlaku sepanjang masa dan untuk seluruh umat
manusia.
e. Membaca dan
mempelajari isi al-Quran adalah ibadah. Masih banyak keistimewaan al-Quran
dibanding dengan kitab-kitab sebelumnya.
Oleh karena itu,
sebagai kitab suci umat Islam, kita harus berusaha mempelajari dan mengkaji
al-Quran dengan sungguh-sungguh, insya Allah akan diperoleh berbagai keuntungan
untuk hidup di dunia dan di akhirat. Karena dengan hanya membaca saja sudah
merupakan ibadah kepada Allah apalagi jika kita dapat memahami dan
mengamalkannya.
Sabda Rasulullah saw.:
(عَلَيْكَبِتِلاَوَةِاْلقُرْأَنَفَإِنَّهُنُوْرٌلَّكَفِىاْلأَرْضِوَذُخْرُلَكَفِىالسَّمَاءِ
Artinya: “atas
engkau membaca al-Quran adalah cahaya bagimu dibumi dan simpananmu dilangit.”(HR.
Ibn Majah)
5. Menjadikan al-Quran
sebagai sumber hukum dan pedoman dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam kehidupan
sehari-hari banyak problem kehidupan yang tidak dapat diatasi oleh
manusia.sepertinya:
- Berbagai macam jenis
penyakit timbul tanpa diketahui cara pengobatannya,
- terjadinya bencana
yang tidak disangka-sangka,
- terjadinya gejolak
sosial,dsb.
Semuanya itu merupakan
dampak sikap sikap manusia yang meninggalkan al-Quran. Padahal Rasulullah saw.
Telah berpesan dalam sabdanya yang berbunyi:
تَرَكْتُفِيْكُمْأَمْرَيْنِمَاإِنْتَمَسَكْتُمْبِهِمَالَنْتَضِلُّوْاأَبَدًاكِتَااللهِوَسُنَةَرَسُوْلَهُ.
Artinya: “kutinggalkan
untukmu dua perkara (pusaka), kalian tidak akan tersesat selama berpegang
kepada keduanya, yaitu (al-Quran) dan sunnnah rasulNya.”(al-Hakim) Dengan membaca
dan mempelajari dan menggali isi kandungan ilmu pengetahuan yang ada dalam
al-Quran,akan:
- Menghilangkan
kegelisahan bathin, bahkan penyakit jiwa yang erat kaitannya dengan penyakit
jasmani.
- Meningkatkan
kewaspadaan diri untuk selalu menjalankan segala perintah-Nya dan meninggalkan
segala larang-Nya.
- Meningkatkan
kesadaran bahwa apa yang diperbuat di atas dunia ini akan dipertanggung
jawabkan di akhirat kelak.
Dengan demikian, selaku
seorang muslim haruslah kita:
- Menjadikan al-Quran
sebagai petunjuk dan pedoman hidup ini, dan jangan berpedoman dengan yang
lainnya,
- Berusaha untuk selalu
menghormati, memuliakan dan menjunjung tinggi kitab suci al-Quran.
- Senantiasa membaca
al-Quran dalam segala kesempatan di kala suka maupun duka.
- berusaha untuk
memahami arti dan isi kandungannya
- berusaha untuk
mengamalkan isi kandungannya di dalam kehidupan sehari-hari.
6. Fungsi beriman
kepada kitab-kitab Allah swt.
a.
Mempertebal
keimanan kepada Allah swt. Karena banyak hal-hal kehidupan manusia yang tidak
dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan dan akal manusia, maka kitab-kitab Allah
mampu menjawab permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan
manusia, baik yang nampak maupun yang gaib.
b.
Memperkuat
keyakinan seseorang kepada tugas Nabi Muhammad saw. Karena dengan meyakini
kitab-kitab Allah swt. Maka akan percaya terhadap kebenaran al-Quran dan ajaran
yang dibawa oleh nabi Muhammad saw.
c.
Menambah ilmu
pengetahuan. Karena di dalam kitab-kitab Allah, di samping berisi tentang
perintah dan larangan Allah, juga menjelaskan tentang pokok-pokok ilmu
pengetahuan untuk mendorong manusia mengembangkan dan memperluas wawasan sesuai
dengan perkembangan zaman.
d.
Menanamkan sikap
toleransi terhadap agama lain. Karena dengan beriman kepada kitab-kitab Allah
maka umat Islam akan selalu menghormati dan menghargai orang lain. Hal ini
sesuai dengan apa yang dijelaskan dalam al-Quran dan hadits