Mengapa GEDENG AL ABRAR dihibbahkan Kepada Neneknya HAMZANWADI II ?
Nadlatul wathan adalah satu yang didirikan oleh almagfurlah bapak
maulanasyaikh tanpa ada tandingan dan pemecahan baik pengurusnya maupun
organisasinya.
Itu yang perlu kita pahami sebagai warga nahdlatul wathan yang setia dan
meyakini karomahnya bapak maulanasyaikh yang menunjuk langsung pewaris
organisasi ini dan menunjuk penggantinya semasa masih hayat
meskipun yang ditunjuk masih kecil
tanpa mengetahui dirinya dibebankan sebuah amanah yang sangat besar yang bisa
membahayakan jiwa dan raganya dia tidak paham sedikitpun tentang apa yang
dibebankan kepadanya oleh niniknya dan guru besar kita
Yang meyakini hal ini, hanya warga nahdlatul wathan yang masih yakin tentang karomah maulanasyaikh
sebagai Sulthonul Auliya’ dan pewaris para nabi, kutubul aktob dan murid yang
disanjung gurunya dimadrasah assaultiyah dengan sanjungan “ cukup madrasah assaulatiyah memiliki murid satu, tapi keilmuannya
seperti zainuddin al anfanani”. Itu salah satu dari ribuan kehebatan guru
besar kita.
Kita sebagai muridnya yang setia dan meyakini kekaromahan guru besar kita
apakah kita masih meragukan ucapan maulanasyaikh? Atau kita sudah ragu dan
lebih percaya kepada kehebatan duniawi semata yang terkenal kehebatannya
melalui media sosial.
Memang kehebatan media sosial lebih bisa menandingi pemikiran kita, tapi
perlu kita ingat bahwa kehebatan sultaonul auliya’ tidak bisa di tandingi oleh kita dan media sosial. Tentu dalam penunjukan
pemegang organisasi ini dan penerus perjuangan didasari dengan keilmuan seorang
ulama’ besar yang disebut sultanul auliya’.
Apakah kita masih ragu lagi dengan keilmuan guru besar kita? Diberitau lewat
pengajian langsung maulanasyaikh, lewat surat dan lewat pesan kepada 5 masyaikh
yang dipercaya oleh maulanasyaikh. Semuanya itu dilakukan untuk memeberitahukan
kita bahwa siapakah yang akan meneruskan perjuangan maulanasyaikh
Sehingga kembali
kepada diri kita masing masing sebagai warga nahdlatul wathan yang setia dan
patuh kepada pekayunan bapak maulanasyaikh.
Pada tanggal 25 mei 1997 maulanasyaikh memanggil seorang ahli hukum atau
notaris bernama: FANIYAH, SH untuk mencatat dan menjadi saksi PENYERAHAN
HIBAH GEDENG AL-ABRAR kepada ISTRINYA HJ RAHMAH ( Neneknya Hamzanwadi II ) langsung didepan notaris dan
beberapa saksi.
Semua ini dilakukan oleh maulanasyaikh tentu dengan pertimbangan yang
matang dan dipikirkan secara baik baik tanpa ada yang memaksa ataupun yang
meminta. Semuanya keinginan maulanasyaikh.
Kita sebagai warga nahdlatul wathan bertanya kepada diri sendiri, kenapa
dihibbahkan kepada hj.rahmah? hanya maulanasyaikh yang bisa menjawabnya. Kita hanya
bisa menerima dan mengikuti apa yang di perintahkan dan diinginkan oleh
maulanasyaikh.
Semoga allah memeberikan kita jalan yang lurus untuk bisa mengikuti dan mentaati wasiat
maulanasyaikh selama beliau masih hayat.
Dan semoga kita warga nahdlatul wathan masuk syurga bigairi hisab sesuai keinginan guru besar kita dan bersama
sama disyurganya allah swt.
Amin yaa robbal alamin