WAKTU WAKTU yang tepat untuk BERHUBUNGAN BADAN dengan pasangan SAH

“
barang siapa mandi janabah pada hari jum’at, kemudian ia pergi untuk
melaksanakan shalat jum’at, seakan akan ditelah berkurban seekor unta. Barang siapa
melaksanakan shalat jum’at pada wakt kedua, seakan akan dia berkurban seekor sapi,
siapa yang pergi pada waktu ketiga, seakan akan dirinya berkurban seekor biri
biri.....,
( H.R Bukhari Muslim )”
Sebaian
ulamak berpendapat kata “ gasala ”mengindikasi seorang lelaki mengumpuli
istrinya sebelum berangkat shalat jum’at hal ini bertjuan untuk bisa lebih
mengendalikan nafsu dan pandangannya.
Ibnu
qoyyim al jauzy memberikan pengarahan terhadap pemuda jika telah menikah
sebaiknya mengurangi bergaul dengan istri, jangan sering saering melakukan
hubungan seksual. Hal tersebut bisa saja dimasa tuanya masih dituntut untk
memenuhi kewajiban.
Hendaknya
pemuda muslim memahami dengan matang tentang berkeluarga agar dapat merasakan
ketenangan dan kelezatan bercinta bersama kekasih. Sedangkan melakukan hubungan badan terlalu
sering akan mengurangi rasa dan kenikmatan cinta.
Selain
itu efek karena terlalu seringnya berhubungan badan dapat melemahkan kekuatan
seseorang, membahayakan urat syaraf, terjadinya orasme dini, kejang kejang pada
otot, melemahkan pandangan, memadamkan kehangatan seksual, meluarkan saluran
saluran pembuangan dan rentan terhadap penyakit.
Sebaiknya
dalam melakun hubungan seksual dengan istri setelah selsai pencernaan bekerja. Atau
pada waktu santaoi dan tidak melakukan hubungan seksual pada saat sedang lapar.
Karena hal tersebut dapat melemahkan kehangantaan seksual antara suami dan
istri.
Waktu waktu yang baik
berhubungan badan adalah:
1.
Setelah Lewat Tengah Malam
2.
Setelah Perosesnya Pencernaan Makanan
3.
Lalu Mandi Dan Berwudhu’
4.
Setelah Itu Tidur
Peroses ini akan bisa menguatkan
tenaga dalam beraktifitas sehari hari setelah bangun tidur.
Semoga bermanfaat
Dikutip dari buku NASEHAT PERKAWINAN
Kantor wilayah kementrian agama
provinsi NTB