Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

BAHAN AJAR DIKLAT TEKNIS SUBSTANTIF PENYULUH AGAMA NON-PNS DI LINGKUNGAN KEMENAG KAB. LOMBOK TIMUR


KOMUNIKASI PENYULUH AGAMA
BAHAN AJAR DIKLAT TEKNIS SUBSTANTIF PENYULUH AGAMA NON-PNS DI LINGKUNGAN KEMENAG KAB. LOMBOK TIMUR

Oleh:
DRS. H. KUSYAMTO, M.Pd

















BAB I
PENDAHULUAN

A.           Latar Belakang
Sebuah komunikasi yang efektif membutuhkan kejernihan pesan, kelengkapan pesan, ekspresi wajah, kontak mata, postur tubuh, dan penampilan fisik secara eksternal.Banyak di antara kita memberi sedikit perhatian pada hal ini tetapi kenyataanya komunikasi ini terus berlangsung, tak peduli siapa Anda, jika Anda tidak bisa berkomunikasi dengan semestinya maka tak seorangpun akan mendengarkan Anda. Jadi komunikasi merupakan sebuah asset penting sebagai tambahan untuk kepribadian Anda.
Sejalan hal di atas, Soemardjo (1999) menyimpulkan hasil dari penelitiannya bahwa komunikasi memusat terbukti memberikan pengaruh signifikan terhadap mutu penyuluhan yang dilakukan oleh penyuluh. Dengan kata lain, proses penyuluhan partisipatip yang dibarengi dengan proses komunikasi memusat merupakan metoda yang layak dikembangkan.

Elemen-elemen yang terdapat dalam komunikasi adalah:
  • Komunikator : orang yang menyampaikan pesan
  • Pesan : ide atau informasi yang disampaikan
  • Media : sarana komunikasi
  • Komunikan : audience, pihak yang menerima pesan
  • Umpan Balik : respon dari komunikan terhadap pesan yang diterimanyaDalam kehidupan nyata mungkin ada yang menyampaikan pesan/ ide; ada yang menerima atau mendengarkan pesan; ada pesan itu sendiri; ada media dan tentu ada respon berupa tanggapan terhadap pesan. Secara ideal, tujuan komunikasi bisa menghasilkan kesepakatan-kesepakatan bersama terhadap ide atau pesan yang disampaikan.




BAB II
KOMUNIKASI PENYULUHAN
B.                 Pengertian komunikasi
Manusia tidak dapat hidup kalau tidak berkomunikasi dengan manusia lain, yaitu terutama lingkungan sekitarnya, dimana ia selsalu berinteraksi dengan orang lain, misalnya komunitas kampus, kantor, pasar, bandara, stasiun, terminal, dan di masyarakat. Komunikasi sduah menjadi kebutuhan manusia.Komunikasi tidak mungkin dipisahkan dari keseharian dan setiap aktivitas manusia.Meskipun posisi komunikasi sangat esensial, tetapi para ahli dalam memaksimalkan komunikasi masih sangat beragam.Secara sederhana komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dengan orang yang menerima pesan.Kesamaan disini bisa dimaknai dengan kesamaan terhadap makna yang diterima. Senada dengan hal ini bahwa komunikasi atau communication berasal dari bahasa latin “com-munis”. Yang berarti sama. Apabila kita berkomunikasi (to communication), ini berasal dalam keadaan berusaha untuk menimbulkan kesamaan.
Komunikasi juga dianggap sangat penting bagi suatu keberhasilan suatu organisasi.Argumen ini tentulah melihat bahwa setiap orang atau individu dalam suatu organisasi selalu terlibat dalam pengalihan informasi.Dimana dalam sebuah organisasi banyak ditemukan bagian-bagian, seperti yang sering dilahat dalam struktur organisasi. Kerena itu  maka Parton (1992:3) mengatakan komunikasi terdiri dari pengalihan informasi dan pengertian di antara bagian-bagian dan orang dalam suatu organisasi serta berbagai cara dan media yang terlibat dalam pertukaran. Oleh karena itu komunikasi efektif sangat penting bagi keberhasilan organisasi.
a. Pengertian
  • Komunikasi Efektif adalah komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap (attitude change) pada orang yang terlibat dalam komunikasi.
  • Komunikasi Efektif adalah saling bertukar informasi, ide, kepercayaan, perasaan dan sikap antara dua orang atau kelompok yang hasilnya sesuai dengan harapan.

b. Tujuan dan bentuk komunikasi efektif

Tujuannya adalah memberi kemudahan dalam memahami pesan yang diberikan.
Bentuk komunikasi efektif :
   1. Komunikasi verbal efektif :
       - Berlangsung secara timbal balik.
       - Makna pesan ringkas dan jelas.
       - Bahasa mudah dipahami.
       - Cara penyampaian mudah diterima.
       - Disampaikan secara tulus.
       - Mempunyai tujuan yang jelas.
       - Memperlihatkan norma yang berlaku.
       - Disertai dengan humor.
   2. Komunikasi non verbal :
        Yang perlu di perhatikan dalam komunikasi non verbal adalah :
       - Penampilan visik.
       - Sikap tubuh dan cara berjalan.
       - Ekspresi wajah.
       - Sentuhan
C. Unsur-unsur dalam membangun komunikasi efektif :
     - Berhadapan.
     - Mempertahankan kontak mata.
     - Membungkuk ke arah klien.
     - Mempertahankan sikap terbuka.
     - Tetap relax.
D.  Fungsi Komunikasi
·         Membangun Konsep Diri (Establishing Self-Concept)
·         Eksistensi Diri (Self Existence)
·         Kelangsungan Hidup (Live Continuity)
·         Memperoleh Kebahagiaan (Obtaining Happiness)
·         Terhindar dari Tekanan dan Ketegangan (Free from Pressure and Stress)

Penyuluhan juga harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
  1. Penyuluhan adalah proses pengembangan individu maupun kelompok untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sehingga meningkatkan harkat dan martabatnya.
  2. Penyuluhan adalah pekerjaan yang harus diselaraskan dengan budaya masyarakat setempat.
  3. Penyluhan adalah proses dua arah dan harus merupakan pendidikan yang berkelanjutan.
  4. Penyuluhan adalah hidup dengan saling berhubungan, saling menghormati dan saling mempercayai.
  5. Penyuluhan harus mampu menumbuhkan cita-cita yang melandasi untuk berfikir kreatif, dinamis, dan inovatif.
  6. Penyuluhan harus mengacu pada kenyataan-kenyataan dan selalu disesuaikan dengan keadaan yang dihadapi.
Fungsi penyuluhan adalah untuk menjembatani kesenjangan anatara praktik yang biasa dijalankan oleh para petani dengan pengetahuan dan teknologi yang selau berkembang menjadi kebutuhan para petani tersebut.
Inti dari kegiatan penyuluhan adalah penyampaian informasi.Penyampaian informasi yang masih tersimpan dapat diketehui dan dimanfaatkan oleh lapisan masyarakat secara bersama-sama baik oleh sumber informasi sendiri atau maupun oleh pihak yang membutuhkan dan atau menjadi sasaran iunformasi.(Totok, 1982:69).Disebutkannya juga bahwa penyuluhan tidak lepas dari aktivitas komunikasi. Sebab kegiatan penyuluhan merupakan proses penggunaan bersama informasi mengenai berbagai masalah penting yang semua piha memerlukan. Dengan kata lain penyuluhan merupakan proses komunikasi.




BAB III
ASPEK-ASPEK DALM KOMUNIKASI PENYULUHAN
E. Aspek Komunikator
Komunikator adalh individu atau kelompok masyarakat yang mengambil prakarsa atau sedang mengadakan komunikasi dengan individu atau dengan kelompok masyarakat menjadi sasarannya.Jadi komunikator merupakan sumber komunikasi yang sekaligus juga bertindak sebagai penyaji (Totok, 1982:78).
Seseorang komunikator harus memiliki kredibilitas yang tinggi.Untuk menaikkan krebelitas yang bisa menyangkut kecakepan, keprcayaan dan keahlian, maka dibutuhkan pola agar dapat membangun kredebilitas seseorang komunikator.
Menurut Parton (1996:180) Komunikator harus menguasai 4 keahlian dasar yaitu:
  1. Mendengar, memberi dan memberikan umpan balik
  2. Menujukkan ketegasan
  3. Menangani konflik
  4. Memecahkan masalah
Peran komunikator dapat dilihat dari dua sisi yaitu:
  1. Etos komunikator, maksudnya adalah nilai diri seseorang yang merupakan paduan dari kognisi atau efektif, dan konasi. Faktor yang dapat menyebabkan adanya etos dalam diri seseorang adalah kesiapan, kesungguhan, kepercayaan, keramahan dan kesederhanaan.
  2. Sikap, maksudnya suatu kesiapan kegiatan, suatu kecenderungan pada diri seseorang untuk melakukan suatu kegiatan menuju atau menjahui nilai-nilai sosial.
Dalam meningkatkan kualitas tenaga penyuluh, stimulus yang dimaksud adalah dapat berupa memberikan pengetahuan kepada para tenaga penyuluh, baik untuk penyuluh pertanian, maupun penyuluh lainnya.Dengan pengetahuan yang mereka dapatkan, reaksi yang didapat berupa meningkatnya pengetahuan tenaga penyuluh yang merupakan syarat mutlak yang harus dimiliki.Tetapi penerima pengetahuan ini juga masih ditentukan oleh nilai baik dan buruk, posittif dan negatif, menyenangkan dan tidak menyenangkan dari tenanga penyuluh itu sendiri.
Aspek Pesan
Siregar (1985:12) memebrikan pengertian pesan adalah setiap wujud signal yang dapat merangsang atau menyentuh penerima dan menciptakan efek berupa pengenalan dan pengertian. Menurut pesan dapat berupa signal terdengar, terlihat, teraba, tercium, terkecap. Dari sini dapat diketahui bahwa sifat pesan dapat dikenali dari indra penerima yang menangkap signal tersebut.
Sebagai upaya  meningkatkan keterampilan dan pengetahuan tenaga penyuluh, maka secara konsepsional materi yang diberikan kepada tenaga penyuluh disesuaikan dengan kondisi dilapangan yang duhadapi.
Cara penyampaian pesan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan menggunakan bahas verbal maupun non verbal. Bahasa verbal adalah penyampaian yang menggunakan bahasa.Bahasa merupakan alat yang paling vital dalam komunikasi.
Pemaham terhadap bahasa adalah yang mempunyai peranan yang sangat berarti bagi penyampaian informasi dalam komunikasi. Bahasa dijadikan sebagai alat untuk mengungkapkan gagasan dan apabila ada kesamaan dalam memahami gagasan tersebut maka akan ada kesepakatan di antara orang-orang yang sedang berkomunikasi
Menggunakan komunikasi non verbal. Juga terdapat bermacam-macam bahasa non verbal yaitu:
  1. Emblems
  2. Illustrator
  3. Affects display
  4. Reguler
  5. Adaptor


Kondisi yang harus dipenuhi jika kita menginginkan tanggapan yang sesuai dengan yang kita khendakai yaitu:
  1. Pesan harus dirancang dan disampaikan dengan sedemikian rupa sehingga dapat menarik perhatian komunikan.
  2. Pesan harus menggunakan lambang yang tertuju pada pengalaman yang sama antara komunikator dengan komunikan, sehingga sama-sama mengerti.
  3. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komuniakan untuk menyarankan beberapa cara memeperoleh kebutuhan tersebut.
F. Aspek Proses Komunikasi
Komunikasi kelompok adalah interaksi tatap muka dari tiga individu dari tujuan yang sudah ditentukan atau diketahui sebelumny, seperti bebagai informasi pemeliharaan diri, pemecahan masala, yang anggota-anggotanya dapat meningkatkan karekteristik pribadi anggota kelompok lainnya dengan tepat.
Komunikasi kelompok perlu diberi batasan yang jelas, hal ini supaya dalam memahaminya tidak terjadi tumpang tinding dengan bentuk-bentuk komunikasi lainnya.Interkasi, saling bertukar ide atau informasi dalam situasi tatap muka merupakan bagian dari komunikasi kelompok.Adanya interaksi dalam sebuah kelompok menimbulkan dinamika dalam internal kelompok.
Penekanan wujud interaksi anatara individu dalam komunikasi kelompok merupakan komunikasi tatap muka yang mana jumlah anggota-anggotanya ralatif terbatas.Dalam komunikasi kelompok seorang komunikator dapat melakukan komunikasi antar pribadi dengan anggota kelompoknya dan bertatap muka secara intensif dengan komunikannyan.
Diskisi kelompok keberhasilan dan kegagalannya akan ditemukan oleh instensitas pesertanya. Dalam proses diskusi pembicara sifat berkesinambungan, maka peserta bebas dan terbuka dalam berbicara. Berdasarkan pada posisinya diskusi dimulai dari jumlah orang yang bertemu secara bersama-sama, memfokuskan perhatian, untuk menggabungkan pengalaman, informasi dan pemikiran kritis pada persoalan-persoalan yang berhubungan dengan kepentingan bersama, (Lane, 1987).

G. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berkomunikasi

Sebagai makluk sosial komunikasi merupakan hal yang paling dekat dengan kita.Apa sebenarnya komunikasi itu? Komunikasi dapat kita artikan sebagai berbagi pikiran, informasi dan intelijen. Segala bentuk aktivitas yang dilakukan oleh seseorang dengan tujuan menyampaikan pesannya pada orang lain merupakan tujuan komunikasi. Lalu jika pesan yang kita maksudkan tersebut tidak sesuai dengan penangkapan lawan bicara kita, terjadilah mis-komunikasi. 
Sebuah komunikasi yang efektif membutuhkan kejernihan pesan, kelengkapan pesan, ekspresi wajah, kontak mata, postur tubuh, dan penampilan fisik secara eksternal.Di era modern ini mungkin nampak 'tolol' melihat seseorang berusaha menciptakan kesadaran komunikasi. Banyak di antara kita memberi sedikit perhatian pada hal ini tetapi kenyataanya komunikasi ini terus berlangsung, tak peduli siapa Anda, jika Anda tidak bisa berkomunikasi dengan semestinya maka tak seorangpun akan mendengarkan Anda. Jadi komunikasi merupakan sebuah asset penting sebagai tambahan untuk kepribadian Anda. 
Bagiamana membangun sebuah komunikasi efektif tersebut, berikut beberapa hal yang sebaiknya jadi pertimbangan untuk dikembangkan :
Kontak Mata
Hal pertama yang dilakukan seorang pembicara yang baik adalah menatap lawan bicara dan mengambil jeda untuk memulai sebuah pembicaraan. Ini merupakan salah satu cara yang membantu untuk menciptakan kesan baik pada lawan bicara. Usahakan mempertahankan kontak mata sepanjang pembicaraan, agar lawan bicara Anda tak merasa diabaikan.
Ekspresi Wajah
Wajah merupakan cermin kepribadian individual.Ekspresi wajah mengungkapkan pikiran yang sedang melintas pada diri seseorang. Sebagi contoh: sebuah senyum mengungkap keramah-tamahan dan kasih-sayang;Mengangkat alis mata menunjukan ekpresi heran; Mengernyitkan dahi menyampaikan ketakutan dan kegelisahan. Semua emosi dan berbagai macam tingkah manusia diekspresikan dalam emosi yang berbeda yang tergambar di wajah.Jadi saat melakukan komunikasi tunjukan ekspresi bahwa Anda tertarik dengan bahan pembicaraan.
Postur Tubuh
Setiap gerak-gerik tubuh saat berbicara mesti dikoordinasikan dengan kekuatan meyakinkan dari Anda. Mereka bisa jadi semacam tambahan untuk cara efektif yang dapat ditangkap secara visual daripada secara verbal
Sebagai contoh : menundukan kepala menunjukkan penyelesaian pernyataan; mengangkat kepala menunjukkan akhir pertanyaan ; Terlalu sering menggerakan bagian tubuh mengungkapkan sedang bergegas atau kebingungan. Untuk itu perhatikan gerak-gerik Anda saat melakukan komunikasi dengan lawan bicara.
Selera Berbusana
Busana memiliki tugas penting dalam menimbulkan kesan.Orang yang berbusana sesuai dengan struktur tubuh mereka nampak lebih menarik. Penampilan fisik seseorang dan busana yang dikenakan membuat dampak pasti pada proses komunikasi. Kita semua berbusana dan mungkin banyak diantara kita tak terlalu memperhatikan, namun hal kecil ini memiliki peran untuk sebuah efektif. Jika kita memperhatikan bagaimana cara berbusana, hal itu akan memperbaiki kemampun komunikasi kita.
H.  Tips membangun komunikasi yang efektif
Komunikasi efektif sangat layak Anda perhitungkan dalam membangun karir Anda. Dengan komunikasi yang baik tentunya akan mendukung segala aktivitas kerja yang kita lakukan. Apalagi bila pekerjaan kita melibatkan berbagai bentuk presentasi, rapat-rapat, lobi-lobi, penyuluhan dan lain-lainnya. Bidang pekerjaan komunikasi seperti presenter dan sejenisnya sangat ditentukan oleh bagaimana cara kita berkomunikasi dalam menyampaikan sesuatu. 
Banyak faktor yang dapat membuat apa yang akan kita sampaikan menjadi lebih berkualitas. Seperti kesiapan mental, penguasaan bahan, kelengkapan sarana pendukung serta hal-hal lainnya.Adakalanya Anda merasa ‘nervous’ hingga untuk mengungkapkan sesuatu Anda malah kehilangan percaya diri bahkan pembicaraan jadi berputar-putar. Berikut tips dasar dalam berkomunikasi :
Gunakan kalimat seefektif mungkin
Uraikan isi pembicaraan dengan kalimat efektif dan langsung mengena pada sasaran. Hindari mengungkapkan informasi detail yang kurang relevan, seperti, “Tadi sebelum menuju tempat ini saya bertemu famili saya di suatu tempat….”. Biasanya lawan bicara Anda tidak akan peduli dengan informasi yang tidak berhubungan dengan topik pembicaraan. Hindari penggunaan idiom bahasa yang kurang/tidak dimengerti calon pendengar Anda.
Jangan mengungkapkan pengulangan ide/pokok bahasan
Jika Anda ingin mengungkapkan ide, entah pada bos atau dalam suatu rapat, ketahui lebih dulu apakah ide tersebut sudah pernah diungkapkan oleh yang lain. Jika sudah, lebih baik Anda tidak usah mengungkapkannya. Karena umumnya orang tidak akan tertarik mendengarkan pengulangan sebuah ide. Dalam presentasi suatu analisa, usahakan tidak terjadi pengulangan kalimat-kalimat yang merupakan teori ataupun kesimpulan.
Jangan berbicara terlalu lambat
Tutur kata yang terlalu pelan dan lamban hanya akan membuat lawan bicara Anda bosan dan tidak sabar. Lagi pula gaya bicara Anda yang terlalu pelan akan mengesankan Anda ragu-ragu dan tidak percaya diri. Karena itu bicaralah dengan nada yang optimis dan penuh percaya diri.
Namun yang patut kita ingat, bukan berarti Anda harus berbicara secara cepat tanpa ritme.Anda harus pAndai menentukan ritme bicara, dimana harus berbicara dan dimana harus berhenti.Ritme yang tepat dalam berkomunikasi tentunya didapat setelah Anda sering melakukan latihan/pengalaman orasi yang cukup.
Hindari gumaman yang terlalu sering
Gumaman yang terlalu sering hanya akan mengganggu pembicaraan Anda. Lagipula lawan bicara Anda akan merasa lelah menunggu kapan pembicaraan Anda selesai. Sebisa mungkin minimalkan atau hilangkan gumaman seperti “ ehmmm…., eeee…., oooo…..", dsb. Hal ini juga akan mengurangi respek calon pendengar Anda, karena Anda dinilai tidak menguasai materi pembicaraan.
Hindari humor yang tidak perlu
Melontarkan humor memang sah-sah saja untuk menyegarkan suasana.Namun, Anda harus tanggap membaca suasana setelah Anda mengungkapkan humor.Apakah lawan bicara Anda benar-benar terpancing tertawa atau tertawa dengan terpaksa. Atau bahkan menunjukkan wajah yang terganggu dengan humor Anda. Jika lawan bicara Anda tidak tertarik dengan humor Anda, teruskan pembiraan kembali. Jangan memaksa lawan bicara untuk mentertawakan humor Anda yang telah gagal.
Dengan mempelajari dan melakukan tips diatas, Anda dapat bermokunikasi secara lebih efektif sekaligus melatih diri Anda menjadi pribadi yang efektif. Ingat keefektifan diperlukan dalam menyelesaikan setiap pekerjaan.